
هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
««•»»
huwa alladzii anzala alssakiinata fii quluubi almu/miniina liyazdaaduu iimaanan ma'a iimaanihim walillaahi junuudu alssamaawaati waal-ardhi wakaana allaahu 'aliiman hakiimaan
««•»»
Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu'min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi {1395} dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,
{1395} Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi ialah penolong yang
dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat,
binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya,
««•»»It is He who sent down composure into the hearts of the faithful that they might enhance their faith. To Allah belong the hosts of the heavens and the earth, and Allah is all-knowing, all-wise.
««•»»
Allah SWT menganugerahkan nikmat Nya dengan menanamkan ketenangan dalam hati orang-orang yang beriman, terutama dalam hati para sahabat yang ikut serta beserta Rasulullah saw dalam perjanjian Hudaibiyah. Dengan ketenangan hati itu, para sahabat tunduk dan patuh kepada hukum Allah dan keputusan Rasul Nya. Dengan ketenangan hati itu, Allah SWT menambah iman para sahabat.
Imam Bukhari menetapkan kesimpulan berdasarkan ayat ini bahwa iman itu tidak sama kadarnya dalam tiap-tiap hati orang-orang beriman; ada yang tebal ada yang sedang, dan ada pula yang tipis. Di samping itu iman dapat pula bertambah dan berkurang pada diri seseorang.
Sebagian ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan menurunkan ketenangan dalam hati orang-orang yang beriman, ialah menghilangkan perbedaan pendapat. yang terjadi antara para sahabat Rasulullah tentang perdamaian Hudaibiyah. Dengan timbulnya ketenangan hati, semua sahabat Nabi akhirnya mengikuti keputusan Rasul Nya.
Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab termasuk di antara sahabat yang tidak menyetujui perdamaian Hudaibiyah itu sehingga beliau berkata, "Bukankah kita pada jalan yang hak, sedangkan mereka di jalan yang batil?".
Dengan rahmat Allah, perbedaan pendapat itu hilang. Para sahabat menyadari kebenaran pendapat Rasulullah saw itu, termasuk Umar bin Khattab yang akhirnya menyetujui pendapat Rasulullah.
Ayat ini dapat berarti umum dan dapat berarti khusus. Arti umum ialah: Allah SWT akan menanamkan ketenangan hati, kesabaran dan ketabahan bagi setiap orang yang beriman sehingga tidak ada lagi perbedaan pendapat di antara mereka yang dapat menimbulkan perpecahan.
Hanya orang-orang yang kurang imannya sajalah yang mudah berselisih dan bercekcok dengan orang yang beriman yang lain, sedangkan arti khususnya ialah: Allah SWT menimbulkan ketenangan hati pada setiap orang yang bersama Rasulullah saw dalam menghadapi perdamaian Hudaibiyah. Arti khusus inilah yang dimaksud dalam ayat ini karena inilah yang sesuai dengan sebab turunnya ayat ini.
Allah SWT menerangkan bahwa Dia lah yang mengatur dan menguasai langit dan bumi. Dia mempunyai tentara langit dan tentara bumi, yang dapat melaksanakan segala sesuatu yang dikehendaki Nya. Tidak ada satu pun dari tentara Nya itu yang mengingkari perintah-perintah Nya.
Di antara tentara-tentara itu ada yang berupa malaikat, binatang-binatang, angin topan, gempa yang dahsyat, banjir, aneka rupa penyakit, dan sebagainya. Jika dikehendaki Nya Dia dapat menghancurkan segala sesuatu dengan satu macam tentara Nya saja termasuk menghancurkan setan.
Tetapi Dia tidak berbuat demikian, bahkan Dia memerintahkan kepada kaum Muslimin agar berjihad dan berperang di jalan Nya. Semuanya itu ditetapkan sesuai dengan hikmah, tujuan dan kemaslahatan yang diketahui Nya, sedangkan manusia boleh jadi tidak mengetahuinya.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Dialah yang telah menurunkan ketenangan) yakni ketenteraman (ke dalam kalbu orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka) kepada syariat-syariat agama, yaitu sewaktu turun salah satu daripadanya mereka langsung beriman antara lain ialah syariat berjihad. (Dan kepunyaan Allahlah tentara langit dan bumi) jika Dia menghendaki untuk menolong agama-Nya tanpa kalian, niscaya Dia dapat melakukannya (dan adalah Allah Maha Mengetahui) semua makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam perbuatan-Nya, yakni Dia terus-menerus bersifat demikian.
««•»»
He it is Who sent down the spirit of Peace, [Divine] reassurance, into the hearts of the believers, that they might add faith to their faith, by way of [their embracing of] the legal stipulations of religion: for every time He revealed one [of these], they would believe in it — including the [command to] struggle. And to God belong the hosts of the heavens and the earth, and so if He wanted to bring victory to His religion by means of others, He would have done so. And God is ever Knower, of His creatures, Wise, in His actions, in other words, He is ever possessed of such attributes;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 3]•[AYAT 5]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
4of29
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=48&tAyahNo=4&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#48:4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar