
لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا
««•»»
liyaghfira laka allaahu maa taqaddama min dzanbika wamaa ta-akhkhara wayutimma ni'matahu 'alayka wayahdiyaka shiraathan mustaqiimaan
««•»»
supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,
««•»»
that Allah may forgive you what is past of your sin and what is to come, and that He may perfect His blessing upon you and guide you on a straight path,
««•»»
Ayat ini menerangkan bahwa dengan terjadinya perjanjian Hudaibiyah, maka berarti Allah telah menyempurnakan nikmat Nya yang tiada terhingga kepada Rasulullah saw. Nikmat-nikmat itu ialah:
PERTAMA
Mengampuni dosa-dosa Rasulullah yang dilakukan sebelum dan sesudah terjadi perjanjian Hudaibiyah. Tentu saja yang dimaksud dosa dalam ayat ini ialah kesalahan-kesalahan dan dosa kecil yang tidak mengurangi atau merusakkan fungsi kenabiannya karena Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul terpelihara dari perbuatan dosa besar.
KE·DUA
Tersebarnya agama Islam ke seluruh Jazirah Arab, bahkan ke beberapa daerah kerajaan Romawi. Maka hal itu menjadikan Rasulullah sebagai seorang yang bertanggung jawab dan mengurus persoalan agama dan pula sebagai Kepala Negara. Dalam sejarah, jarang terjadi hal yang demikian yaitu di samping di angkat Allah menjadi Nabi dan Rasul juga menjadi Kepala Negara. Di antara Nabi dan Rasul yang merangkap sebagai kepala negara: hanya Nabi Daud as dan putra beliau Nabi Sulaiman as.
KE·TIGA
Membimbing Rasulullah saw ke jalan yang lurus dan diridai Nya.
KE·EMPAT
Menolong Rasulullah dari gangguan dan serangan musuh sehingga tidak satu pun dari musuh itu dapat menyerang dan membunuhnya.
Menurut Mujahid, Sofyan As Sauri, Ibnu Jarir dan Al Wahidy, dan beberapa ulama yang lain yang dimaksud dengan memberi pengampunan dalam ayat ini ialah mengampuni dosa-dosa Rasulullah saw sebelum beliau diangkat menjadi Rasul dan sesudah diangkat menjadi Rasul.
Az Zamakhsyary, pengarang tafsir Al Kasysyaf berkata: "Kalau engkau menanyakan mengapa Allah SWT menjadikan penaklukan kota Mekah itu sebagai sebab bagi pengampunan dosa Muhammad, akan kujawab: "Allah SWT bukan menjadikan penaklukan kota Mekah itu sebagai sebab bagi pengampunan dosanya saja, akan tetapi Allah SWT menjadikannya sebagai sebab Rasulullah mendapat empat perkara, yaitu: pengampunan dosanya, penyempurnaan nikmat-nikmat Nya, petunjuk ke jalan yang lurus dan kemenangan yang gilang-gemilang.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Supaya Allah memberi ampunan kepadamu) berkat jihadmu itu (terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang) supaya umatmu mau berjihad karena akan mendapat ampunan seperti kamu. Pengertian ayat ini mengandung penakwilan, mengingat para nabi maksum dari segala perbuatan dosa yang hal ini telah ditetapkan berdasarkan dalil aqli dan naqli. Dengan demikian maka huruf Lam pada permulaan ayat ini menunjukkan makna Illatul Ghaaiyyah dan lafal yang dimasukinya merupakan Musabbab bukan Sebab (serta menyempurnakan) melalui kemenangan tersebut (nikmat-Nya) pemberian nikmat-Nya (atasmu dan memimpin kamu) melalui kemenangan itu (kepada jalan) yakni tuntunan (yang lurus) artinya Allah memantapkan kamu pada agama Islam.
««•»»
that God may forgive you, by virtue of your struggle, what is past of your sin and what is to come, of it, so that your community might then desire to struggle [like you] — this [verse] also constitutes a justification of the [concept of the] infallibility (‘isma) of prophets, peace be upon them, against sin, by way of a definitive rational proof (the lām [in li-yaghfira, ‘that He may forgive’] is for [indicating] the ultimate reason [for the conquest], so that the content [of this latter statement] constitutes an effect and not the cause), and that He may perfect, by way of the mentioned victory, His favour to you and guide you, thereby, to a straight path, upon which He will confirm you — and this [straight path] is the religion of Islam;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 1]•[AYAT 3]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
2of29
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=48&tAyahNo=2&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#48:2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar